“Hidup tak akan pernah berhenti berproses hingga pada akhirnya kita tak sanggup bernafas lagi. Manfaatkanlah kesempatan yang Tuhan berikan selalu dalam kebaikan, karena kita semua tak akan tahu kapan dan dimana hidup ini berakhir”.
Senin, 24 November 2014
Belajar Dari Kesalahan
Jika selalu menutupi kebohongan bukan hal baru dan keindahan yang tertata dalam diri melainkan kehancuran yang menguras tenaga. Semua orang pernah salah, tetapi tidak semua orang mampu belajar besar dari kesalahan kecil. Siapapun yang terlalu sering melakukan kesalahan, dia tak akan pernah peka kepada lingkungan, karena dua hal yaitu tidak mampu intropeksi diri dan selalu berbohong. Mengakui kesalahan dengan sungguh-sungguh adalah lambang kejujuran, tetapi mengaku-ngakui dirinya tak pernah salah adalah suatu lambang kebohongan.
Selasa, 14 Oktober 2014
Renungan Kebersamaan
Masih terlintas begitu jelas dalam benakku selama 4 hari belakangan ini, aku menghabiskan waktu bersamamu. Menciptakan moment indah yang akan menjadi cerita seru dan menyenangkan kelak dikemudian hari. Suasana kebersamaan yang tak akan terlupakan.
Kembali kita menoreh garis biru yang indah dalam catatan kehidupan dan kebersamaan kita. Sekali lagi, "Seru & Menyenangkan".
Kini kamu tidak lagi mengiangkan tentang sebuah rumah adat, tentang 2 tempat wisata alam, dan semua tentangnya yang selama ini hanya terdengar olehmu dan membuatmu jadi bertanya-tanya.
Terima kasih karena kamu telah memberikan kesempatan kepadaku menjawab semua tanya itu. Terima kasih karena kamu telah membuatku tersenyum dan tertawa, menghadirkan hal lucu dan spontan dalam kebersamaan kemarin.
Aku berharap setelah ini akan selalu ada hari yang jauh lebih menyenangkan, dan seru. Semoga Allah swt selalu memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan untuk kita, dan kembali di izinkan menikmati kebersamaan itu.
Aamiin..
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Perpisahan adalah hal pasti yang tak bisa di lumpuhkan oleh logika manusia dan selalu berujung dengan rasa sedìh. Namun, bisakah aku berkata seperti ini, "Perpisahan bukanlah suatu hal yang menyedihkan jika kita selalu mengawali suatu kebaikan dan selalu menunjukkan rasa peduli dan sayang kita kepada orang yang kita cintai."
Bagiku, aku dan kamu adalah awal dari hadirnya suatu kebaikan. (H&R)
Selasa, 07 Oktober 2014
Aku Pinta Sejenak Sahabatku
Seorang sahabat bercerita kepadaku. Dia mengungkapkan isi pikiran dan hatinya di hadapanku. Lalu aku pun menatap wajahnya, ku saksikan tatapan layu, tanpa segelintir semangat di dalamnya.
Dia mulai bercerita tentang apa yang dirasakannya, tentang kegundaan yang meliputi hatinya. Aku menyimak pembicaraannya hingga akhir ceritanya, lalu seketika tatapan matanya seolah-olah menuntutku untuk menanggapi luapan perasaan gundanya itu.
Aku,
Aku tak tahu banyak tentang kehidupan, aku masih terbilang naif dalam mencerna semua tentang gundanya hatimu. Namun, aku berfikir sejauh mana aku bisa menjadi hadiah bagimu, terlahir menjadi manusia yang bermanfaat buatmu.
Pinta,
Ketika orang terdekatmu sedang memojokkan dan enggan menyapamu. Pintaku, bersabarlah sejenak, diamlah sejenak agar kamu lebih mampu terhubung dan akrab dengan suara hati atau batinmu.
Sejenak,
- Dalam kesejenakanmu itu, insyaa Allah akan di beri petunjuk.
- Dalam kesejenakanmu Allah akan menjaga fikiranmu dari hal jahat yang menutupi hatimu, dan
- Dalam kesejenakanmu itu Allah Swt. akan menuntunmu menuju jalan indah yang sebelumnya tak pernah terbayangkan olehmu.
Sahabatku,
Izinkan aku menepuk pundakmu, merangkulmu hingga kamu dapat berdiri kembali. Terima kasih sahabat, kamu telah bercerita di hadapanku, kini aku mengerti bahwa kenaifan sudah tidaklah pantas pada usia yang semakin hari semakin berkurang dan menua ini.
Terima kasih sahabat, kini aku mengerti bahwa “Dewasa”, bukan semata-mata terlahir karena usia yang sudah semakin tua, tetapi “Dewasa” itu adalah sikap dan pola berfikir untuk selalu mengingat Allah swt.
“Tua itu pasti, Dewasa itu pilihan”
Senin, 06 Oktober 2014
CMWB : Kantong Plastik Hitam
Hari itu saya dilelahkan oleh perjalanan yang cukup panjang. Bayangkan rute Lamuru-Tator jarak tempuh memakan waktu kurang lebih delapan jam tidak termasuk waktu istarahat yang biasa dilakukan saat kelelahan di jalan. Perjalanan dengan sebuah mobil panter dengan jumlah penumpang melampui batas ini, membuat kami berdesak-desakan dan kepanasan.
Oke sahabat lanjut ..
Saya menyimak kejadian lucu ini.. :
CMWB : Kantong Plastik Hitam
Seorang Ibu penumpang dengan wajah pucat tampak lunglai lantaran ayunan mobil yang tidak beraturan. Saya bisa memvonis kalau orang tersebut sedang mabuk darat..
"Nak... !". Tiba-tiba seorang penumpang lainnya menyapaku.
"Iya pak." Jawabku.
Si Bapak: "Apakah kamu punya snack atau air minum nak? Saya lapar, pagi tadi saya tidak sarapan".
Saya: "Tidak punya pak".
Beberapa saat kemudian terlihat si bapak memejamkan mata seakan berusaha untuk tidur dan melupakan rasa laparnya.
Tiba-tiba..
"Oaggh.. Oaggh... Kantongan mana kantongan?". Terdengar suara Ibu penumpang lunglai tadi meminta kantongan plastik. Dia mengambil kantongan itu kemudian dengan cepat mengarahkan mulut kantongan tepat di depan wajahnya.
Lalu..
Oaaa' Ooaaa' buarrrg, dia berhasil mengeluarkan muntahnya di dalam kantong plastik hitam itu..!
Suasana kembali hening, yang terdengar hanya deru mesin memecah kesunyian malam
Tak lama berselang si Bapak yang tertidur tiba-tiba bangun dan pandangannya langsung tertuju pada kantong plastik hitam itu.
Tanpa berpikir panjang si Bapak yang baru bangun itu kemudian meraih dan merampas kantongan itu dari tangan Ibu penumpang yang mabuk tadi. Sama sekali tak ada respon dan perlawanan dari si pemilik resmi kantongan itu.
Si Bapak tersenyum sambil memegangi kantong plastik itu. Sepertinya tangannya menikmati hangat isi kantongan itu dari luar.
Sob, spontan mataku melotot.. Argg, si bapak tanpa berfikir panjang memakan dan meminum isi kantong plastik hitam itu hingga tetes terakhir.
Lalu, apa yang terjadi..?
Saya mendengar si bapak bersendawa...
"Egggh..!"
Si Bapak lalu menatapku dan berkata : "Nak, saya sudah kenyang, meskipun makanan tadi rasanya sangat asin dan seperti sudah mau basi, tetapi setidaknya bisa mengobati rasa laparku sampai mobil ini berada di tempat tujuan".
Saya hanya terdiam dan mengangguk tak berani mengucapkan sepatah kata apapun. Cukup saya, kalian yang memabaca tulisan ini dan tuhan yang tau kalau itu adalah muntah. Hahaha :D
Wassalam!
Thanks buat sahabat kita Ngerayap yang telah mengadakan kontes CMWB ini, semoga dengan adanya kontes ini, kita bisa semakin sehat karena tersenyum dan tertawa. Aamiin
Minggu, 05 Oktober 2014
Aku Bukan Anak Kecil Lagi
Suasana pagi yang begitu dingin, membuat kulitku enggan menyentuh air. Betapa tidak, pagi itu seolah-olah aku menunjukkan sikap seperti seorang anak kecil yang memilih mengulur-ulur waktu mandi.
Sampai pada batas ketika keadaan dan waktu memaksaku mandi dan keluar dari keraguan-raguan itu. Berrr..dinginnya air sesaat membuat sekujur tubuhku berkontraksi melakukan adaptasi terhadap hal baru yang ia temui pagi itu.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar walillah hilhamd, tiba-tiba gema takbir berkumandang memecah kesunyian pagi.
Aku tersenyum dan sedikit heran. Pagi itu sound system masjid terdengar jauh lebih nyaring dan stereo dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sama halnya dengan aku, pagi itu adalah jadwal mandi terawalku selama beberapa bulan terakhir ini.
Aku selalu malas mandi terlalu pagi. Selain faktor dingin, juga aku terhipnotis oleh alasan “ke-Konon-an”. Konon kalau orang mandinya 1 x sehari, akan tetap terlihat awet muda. Teori konon yang 99% diragukan kebenarannya. Teori konon yang selalu terlihat serasi bila disandingkan dengan kata “Malas”. Dan inilah yang biasa melahirkan keputusan kuat untuk tetap tidur sampai pukul 11 pagi. ^.^
Haha, Lupakan kata “Konon” dan “Malas”. Pun aku kini telah sukses menyelesaikan mandi pagiku. Hal berikutnya yang harus aku lakukan adalah mempersiapkan segalanya, agar tidak terlambat mengikuti shalat ied berjamaah di Masjid.
Ready, steady, and go..! Sekarang aku siap bersama penampilan yang sama ketika hari fitri kemarin. Aku sadar, kalau aku bukan anak kecil lagi, yang selalu takut mandi lebih pagi dan selalu meninginkan pakaian yang baru. ^.^
Aku Iwan Mineslima bersama keluarga mengucapkan selamat hari raya Idul Adha 1435 H/ 2014 M. Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Selasa, 30 September 2014
Memaknai Sebuah Perhatian Kecil
Oleh: Iwan Mineslima
Belakangan ini, aku sudah berkali-kali alpa dalam daftar rutinitas mingguan yang biasa aku isi dengan membawa pulang oleh-oleh berupa “Makanan Ringan” yang biasa aku beli di sebuah pertigaan, setelah melakukan perjalan dari arah selatan.
Biasanya aku dengan jadwal dadakan dan dengan pakaian alakadarnya melakukan perjalanan itu. Ini juga lantaran perintah dadakan yang harus aku penuhi dari seseorang yang enggan menerima negosiasi dan enggan mengenal kata kompromi.
Aku tidak berani membantah. Pun juga memang harus aku akui dan bilang ke dia kalau aku menikmati dan selalu berharap perintah dadakan itu pada hari-hari berikutnya.
Sontak tawa menghiasi raut wajah yang kusam ini dikala ingat padanya dan juga celotehnya. Dia penuh perhatian termasuk ketika memperhatikan wajahku yang kusam oleh terik, dan jemari kaki yang tampak semakin gelap oleh debu yang hinggap sehabis melakukan perjalanan itu.
Aku maklum karena template kakiku memang tak jauh beda dari warna kulit wajahku, seiring keduanya tampak sangat kontras ketika aku berbaring di atas lantai putih dan bersih.
Kala itu dia memandangiku, lalu bertanya, “Kenapa tidak pake kaos kaki ki'?”, ditambah juga, “Sikat-sikat kaki' ta' kalo mandiki'!”.
Lalu ku tatap kakiku, sesekali menatap wajahnya dan tersenyum kecil. Aku baru saja mendapat nasehat sederhana dan perhatian kecil yang menjadi poin penting dalam keseharianku menjalani hidup.
Tolak ukur bagiku dalam memaknai sebuah perhatian. Oleh kalimat singkat dan sederhana itu seketika aku merasa begitu disayangi.
Ada atau tidakkah dalam benak kita untuk merenung sejenak menelusuri hal apa sajakah yang menjadi kurang dalam diri kita? Sejauh manakah kita bisa melihat dan menilai diri kita dengan kekurangan yang ada?
Sejak dulu benakku selalu diliputi oleh pertanyaan itu, namun kemudian semua terjawab dengan tuntas oleh hadirnya sosok seperti dia. Terima kasih banyak telah menjawab semua pertanyaan itu dalam benakku, yang tak pernah sama sekali ku ungkap sebelumnya.
Aku dan perhatian itu seketika merasa berada dalam posisi ideal sebagai salah satu makhluk Tuhan yang sempurna.
Belakangan ini, aku sudah berkali-kali alpa dalam daftar rutinitas mingguan yang biasa aku isi dengan membawa pulang oleh-oleh berupa “Makanan Ringan” yang biasa aku beli di sebuah pertigaan, setelah melakukan perjalan dari arah selatan.
Biasanya aku dengan jadwal dadakan dan dengan pakaian alakadarnya melakukan perjalanan itu. Ini juga lantaran perintah dadakan yang harus aku penuhi dari seseorang yang enggan menerima negosiasi dan enggan mengenal kata kompromi.
Aku tidak berani membantah. Pun juga memang harus aku akui dan bilang ke dia kalau aku menikmati dan selalu berharap perintah dadakan itu pada hari-hari berikutnya.
Sontak tawa menghiasi raut wajah yang kusam ini dikala ingat padanya dan juga celotehnya. Dia penuh perhatian termasuk ketika memperhatikan wajahku yang kusam oleh terik, dan jemari kaki yang tampak semakin gelap oleh debu yang hinggap sehabis melakukan perjalanan itu.
Aku maklum karena template kakiku memang tak jauh beda dari warna kulit wajahku, seiring keduanya tampak sangat kontras ketika aku berbaring di atas lantai putih dan bersih.
Kala itu dia memandangiku, lalu bertanya, “Kenapa tidak pake kaos kaki ki'?”, ditambah juga, “Sikat-sikat kaki' ta' kalo mandiki'!”.
Lalu ku tatap kakiku, sesekali menatap wajahnya dan tersenyum kecil. Aku baru saja mendapat nasehat sederhana dan perhatian kecil yang menjadi poin penting dalam keseharianku menjalani hidup.
Tolak ukur bagiku dalam memaknai sebuah perhatian. Oleh kalimat singkat dan sederhana itu seketika aku merasa begitu disayangi.
Ada atau tidakkah dalam benak kita untuk merenung sejenak menelusuri hal apa sajakah yang menjadi kurang dalam diri kita? Sejauh manakah kita bisa melihat dan menilai diri kita dengan kekurangan yang ada?
Sejak dulu benakku selalu diliputi oleh pertanyaan itu, namun kemudian semua terjawab dengan tuntas oleh hadirnya sosok seperti dia. Terima kasih banyak telah menjawab semua pertanyaan itu dalam benakku, yang tak pernah sama sekali ku ungkap sebelumnya.
Aku dan perhatian itu seketika merasa berada dalam posisi ideal sebagai salah satu makhluk Tuhan yang sempurna.
Sabtu, 27 September 2014
Kisahku Terjun ke Jurang Sedalam Belasan Meter
Oleh: Iwan Mineslima
Kini aku mulai menulis lagi, memainkan jemari di atas keypad Handphone yang sudah usang dengan identitas huruf yang sudah tidak jelas lagi, atau lebih tepatnya jika aku mengatakan keypad ini minta ganti yang baru.
Beberapa hari yang lalu aku disibukkan dengan beberapa tugas yang harus aku emban sebagai warga desa yang baik dan bertanggung jawab ( hahahaha..)
Hari itu tanggal 21 september 2014. Malam hari, sekitar pukul delapan lewat, aku sedang bersiap-siap melakukan perjalanan menuju rumah kediaman pak Sekdes dengan partner karibku, sebutlah si Hitam Manis.
Jujur saja saat itu, aku terburu-buru. Ku ambil jaket hitamku (jaket kesayanganku meskipun jarang ku cuci) dengan sebuah peci di kepala dan tas ransel di punggung yang siap memuat lembaran-lembaran kwitansi yang sebenarnya sore tadi tertinggal di rumah pak Sekdes.
Brem.. Brem.. Raungan si Hitam Manis sepertinya tidak cukup bising dan mengganggu para penghuni kampung yang sedang menikmati istirahat malamnya.
Goo... Aku berangkat.. dengan kecepatan di atas rata-rata, mengandalkan lampumotorsi Hitam Manis yang hanya berjangkauan maksimal 2 meter menelusuri lorong beraspal selebar 1 mobil truk sepuluh roda itu.
Seperti inilah perjalanan malam hari, pandangan terhalang oleh gelapnya malam, patut dimaklumi karena lorong jalan dusun itu belum difasilitasi lampu jalan.
Ku telusuri beberapa jalan yang bertikung.. tiba-tiba prokk... Burrrr... Aksiku gagal pada sebuah tikungan dengan sudut kemiringan menghampiri sembilan puluh derajatcelcius.
Simanis Hitam dengan setianya menemaniku terjun bebas ke tebing jurang yang dalamnya berkisar belasan meter itu.
Astagfirullah, badanku tehempas dan terguncang. Komat kamit mulutku mengeluarkan syahadat. Sangat terasa olehku ketika tubuhku berguling ke depan (ingat materi penjaskes SMA -Rol ke depan). Aku pasti tidak Remedi karena boleh dibilang Roll Depanku menghampiri sempurna. Apalagi settingnya di tebing jurang seperti ini.
Hal yang terjadi berikutnya setelah tubuhku terguling adalah aku merasakan sakit yang luar biasa di beberapa bagian tubuh termasuk lengan dan punggungku. Aku sulit bernafas. Ku baca ayat kursi dan perlahan berdiri. Aargggh.. Rasanya tubuh ini berat sekali..!
Sejenak aku duduk dan mencoba memulihkan tenaga untuk melewati tebing menuju ke atas. Pikiranku tak lagi tentang Bagaimana keadaan atau lukaku? tetapi kini aku bertanya-tanya, Bagaimana keadaanmotorkusi Hitam Manis, Dimana dia sekarang?
Dengan cepat ku gerayangi kantong celanaku, dan mengeluarkan handphonku. Ada sms masuk rupanya. Dengan kondisi tubuh yang masih kesakitan, ku buka dan ku baca. Bunyinya,“Yank hati2ki' di Jalan”. Wadduh, Bunyi kalimat sms itu sangat tidak searah dengan keadaanku sekarang. Pasti aku dianggap bercanda dan gila jika seketika pula sms itu aku balas dengan kalimat,“Yank, di jurangka' sekarang”. Oh tidak mungkin.
Dari kejauhan ku dengar suara bising dari sebuah rumah warga. Hanya ada 1 rumah di sekitar lokasi itu. Mungkin mereka sudah mengetahui keberadaanku di jurang ini.
Aku segera beranjak dari tempatku, dengan cahaya senter hp, aku berusaha memanjat dan melewati semak tebing itu, hingga akhirnya aku pun sampai di dekat si Hitam Manis.
Kondisinya cukup memprihatinkan sepertinya harus masukrumah sakitbengkel.
Aku butuh bantuan, dan akhirnya tibalah seorang warga menghampiriku. Aku dengan kondisi yang sudah sedikit membaik diajak naik ke rumah. Di rumah itu tak seorangpun yang mengenaliku. Saat aku sampaikan nama orang tuaku tak seorangpun yang mengtahui. Di teras rumah itu aku duduk dan ditemani beberapa warga, ku periksa badan dan lenganku, alhamdulillah tak ada luka yang sangat serius. Hanya ada memar akibat benturan keras.
Pertolongan pertama dari warga adalah sebutir telur ayam kampung dan madu, obat ini berkasiat sebagai penahan dan penawar “sakit dalam” akibat benturan keras. (tidak termasuk sakit hati-Galau-)
Dengan bantuan beberapa warga, akhirnya si Hitam Manis sudah di angkat naik dari jurang. Ada beberapa piranti yang rusak, termasuk kap kiri terpecah berai, segitiga shock depan, dan velg depan yang membengkok.
Foto di bengkel
Tetapi secara keseluruhan, syukurlah aku tidak apa-apa. Syukurlah ada orang yang menolongku, dan syukurlah aku berada tepat di rumah warga yang sedang menggelar acara syukuran. Kebetulan malam itu mereka menggelar acara syukuran, jadi saat itu begitu banyak hidangan yang disuguhkan. Sejenak aku tercengang dan merasa diri seperti seorang tamu undangan yang istimewa dalam sebuah acara.
Suasana sedikit menggelitikku untuk tersenyum.
Aku mengucapkan terima kasih banyak dan pamit kepada semua warga.
Sahabat, sekilas kisahku semoga bisa memberi manfaat kepada kalian semua. Alhamdulillah saat ini aku sudah mulai menjalani aktivitas seperti sedia kala.
“Hidup tak akan pernah berhenti berproses hingga pada akhirnya kita tak sanggup lagi bernafas. Pergunakanlah kesempatan yang Tuhan berikan selalu dalam kebaikan. Karena kita semua tak akan tahu kapan dan dimana hidup ini berakhir”.
Wassalam!
Kini aku mulai menulis lagi, memainkan jemari di atas keypad Handphone yang sudah usang dengan identitas huruf yang sudah tidak jelas lagi, atau lebih tepatnya jika aku mengatakan keypad ini minta ganti yang baru.
Beberapa hari yang lalu aku disibukkan dengan beberapa tugas yang harus aku emban sebagai warga desa yang baik dan bertanggung jawab ( hahahaha..)
Hari itu tanggal 21 september 2014. Malam hari, sekitar pukul delapan lewat, aku sedang bersiap-siap melakukan perjalanan menuju rumah kediaman pak Sekdes dengan partner karibku, sebutlah si Hitam Manis.
Jujur saja saat itu, aku terburu-buru. Ku ambil jaket hitamku (jaket kesayanganku meskipun jarang ku cuci) dengan sebuah peci di kepala dan tas ransel di punggung yang siap memuat lembaran-lembaran kwitansi yang sebenarnya sore tadi tertinggal di rumah pak Sekdes.
Brem.. Brem.. Raungan si Hitam Manis sepertinya tidak cukup bising dan mengganggu para penghuni kampung yang sedang menikmati istirahat malamnya.
Goo... Aku berangkat.. dengan kecepatan di atas rata-rata, mengandalkan lampu
Seperti inilah perjalanan malam hari, pandangan terhalang oleh gelapnya malam, patut dimaklumi karena lorong jalan dusun itu belum difasilitasi lampu jalan.
Ku telusuri beberapa jalan yang bertikung.. tiba-tiba prokk... Burrrr... Aksiku gagal pada sebuah tikungan dengan sudut kemiringan menghampiri sembilan puluh derajat
Simanis Hitam dengan setianya menemaniku terjun bebas ke tebing jurang yang dalamnya berkisar belasan meter itu.
Astagfirullah, badanku tehempas dan terguncang. Komat kamit mulutku mengeluarkan syahadat. Sangat terasa olehku ketika tubuhku berguling ke depan (ingat materi penjaskes SMA -Rol ke depan). Aku pasti tidak Remedi karena boleh dibilang Roll Depanku menghampiri sempurna. Apalagi settingnya di tebing jurang seperti ini.
Hal yang terjadi berikutnya setelah tubuhku terguling adalah aku merasakan sakit yang luar biasa di beberapa bagian tubuh termasuk lengan dan punggungku. Aku sulit bernafas. Ku baca ayat kursi dan perlahan berdiri. Aargggh.. Rasanya tubuh ini berat sekali..!
Sejenak aku duduk dan mencoba memulihkan tenaga untuk melewati tebing menuju ke atas. Pikiranku tak lagi tentang Bagaimana keadaan atau lukaku? tetapi kini aku bertanya-tanya, Bagaimana keadaan
Dengan cepat ku gerayangi kantong celanaku, dan mengeluarkan handphonku. Ada sms masuk rupanya. Dengan kondisi tubuh yang masih kesakitan, ku buka dan ku baca. Bunyinya,“Yank hati2ki' di Jalan”. Wadduh, Bunyi kalimat sms itu sangat tidak searah dengan keadaanku sekarang. Pasti aku dianggap bercanda dan gila jika seketika pula sms itu aku balas dengan kalimat,“Yank, di jurangka' sekarang”. Oh tidak mungkin.
Dari kejauhan ku dengar suara bising dari sebuah rumah warga. Hanya ada 1 rumah di sekitar lokasi itu. Mungkin mereka sudah mengetahui keberadaanku di jurang ini.
Aku segera beranjak dari tempatku, dengan cahaya senter hp, aku berusaha memanjat dan melewati semak tebing itu, hingga akhirnya aku pun sampai di dekat si Hitam Manis.
Kondisinya cukup memprihatinkan sepertinya harus masuk
Aku butuh bantuan, dan akhirnya tibalah seorang warga menghampiriku. Aku dengan kondisi yang sudah sedikit membaik diajak naik ke rumah. Di rumah itu tak seorangpun yang mengenaliku. Saat aku sampaikan nama orang tuaku tak seorangpun yang mengtahui. Di teras rumah itu aku duduk dan ditemani beberapa warga, ku periksa badan dan lenganku, alhamdulillah tak ada luka yang sangat serius. Hanya ada memar akibat benturan keras.
Pertolongan pertama dari warga adalah sebutir telur ayam kampung dan madu, obat ini berkasiat sebagai penahan dan penawar “sakit dalam” akibat benturan keras. (tidak termasuk sakit hati-Galau-)
Dengan bantuan beberapa warga, akhirnya si Hitam Manis sudah di angkat naik dari jurang. Ada beberapa piranti yang rusak, termasuk kap kiri terpecah berai, segitiga shock depan, dan velg depan yang membengkok.
Foto di bengkel
Tetapi secara keseluruhan, syukurlah aku tidak apa-apa. Syukurlah ada orang yang menolongku, dan syukurlah aku berada tepat di rumah warga yang sedang menggelar acara syukuran. Kebetulan malam itu mereka menggelar acara syukuran, jadi saat itu begitu banyak hidangan yang disuguhkan. Sejenak aku tercengang dan merasa diri seperti seorang tamu undangan yang istimewa dalam sebuah acara.
Suasana sedikit menggelitikku untuk tersenyum.
Aku mengucapkan terima kasih banyak dan pamit kepada semua warga.
Sahabat, sekilas kisahku semoga bisa memberi manfaat kepada kalian semua. Alhamdulillah saat ini aku sudah mulai menjalani aktivitas seperti sedia kala.
“Hidup tak akan pernah berhenti berproses hingga pada akhirnya kita tak sanggup lagi bernafas. Pergunakanlah kesempatan yang Tuhan berikan selalu dalam kebaikan. Karena kita semua tak akan tahu kapan dan dimana hidup ini berakhir”.
Wassalam!
Rabu, 06 Agustus 2014
Lirik Lagu Bugis Celleng-Celleng
Celleng celleng adalah sebuah judul lagu Bugis yang bermakna luas dan pengungkapannya terangkum dalam bentuk pesan verbal.
Sebuah lagu yang menceritakan tentang keadaan seorang Daeng (lelaki) dan Andri (wanita) saling memperhatikan dari kejauhan dengan konsep pesan non verbal, melalui mimik dan gerak gerik.
Secara keseluruhan pesan yang disampaikan bisa dipahami langsung oleh si penerima pesan.
Berikut liriknya:
Celleng-Celleng
Celleng-cellenni pale
Andritta' mabelloe
Celleng-cellenni pale
Andritta' mabelloe
Sokku bellona.. na wellua sampo geno..
Sokku bellona.. na wellua sampo geno..
Cawwa-cawwani pale
Daetta' makerrae
Cawwa-cawwani pale
Daetta' makerrae
Iyyasi na ita.. iyya si na pari ati..
Iyyasi na ita.. iyya si na pari ati..
Samanna ro kasi' upariati
Esso wenni unippi nippi..
Aja'na ro daeng mu pariati
Idi'mi' sirampe rampe..
Selasa, 15 Juli 2014
Danbo Aku Merindukan Senyumanmu
Danbo
Danbo aku merindukan senyumanmu!
Sesaat aku tersentak, merasakan suasana yang berbeda dari sebelumnya, mencari secercah bahagia dalam benak yang kemarin masih utuh.
Kepingan bahagia itu kini mulai ku kumpulkan satu demi satu. Berharap kembali utuh seperti sedia kala.
Danbo, coba lihat aku dan ketika jemari ini menyatukan beberapa sketsa yang ada pada dirimu. Merangkai bagian-bagian yang kamu punya sampai bentukmu terlihat lucu dan menggemaskan.
Kehadiranmu menjanjikan sesuatu yang pasti yaitu senyum manis dari pemilikmu. Dia akan menggapaimu dengan riang kemudian menatapmu dengan penuh harapan engkau kan selalu menemaninya. Menghibur hatinya ketika dirundung sedih dan melengkapi senyumnya ketika hatinya sedang bahagia.
Danbo, aku menyisipkan banyak pesan dan harapan dalam dirimu. Ku ingin kehadiranmu muwujudkan anganku. Anganku sederhana, aku ingin pemilikmu selalu membuka hatinya untuk meraih kebahagiaan dan selalu tersenyum dalam setiap langkahnya.
Danbo, tataplah matanya agar aku bisa merasakan pancaran wajah anggun yang senantiasa ia hadirkan dihadapanmu. Sampaikanlah pesan ungkapan hati tulus yang selalu menyanginya.
Minggu, 13 Juli 2014
Uniknya Menu Buka Puasa Bersama di Masjid Nurul Fathi Mampawa
Masyarakat desa Mattampa Bulu menggelar acara buka puasa bersama. Tak seperti biasanya, masjid Nurul Fathi Mampawa diramaikan puluhan warga yang ingin berbuka puasa.
Acara buka puasa bersama secara massal ini merupakan keinginan bersama warga Desa Mtp. Bulu dengan tujuan untuk memperat tali silaturrahmi dan ukhuwah diniyyah diantara sesama warga. Masing-masing rumah menyediakan menu buka puasa yang nantinya akan dibawa ke masjid. Sebagian besar menu buka puasa yang disediakan adalah menu tradisional khas masyarakat bugis.
Diantaranya:
1. Tunu Bale Nila
2. Tunu Bale Cecca Pao
3. Salonde
4. Nasu Bale Kloa'
Ruang Masjid memberikan suasana khas zaman dulu, dengan menu yang tersedia mengingatkan kepada kita semua ketika masih kecil dulu. Tak terbayangkan sebelumnya kalau hidangan tersebut akan kembali kita nikmati pada acara buka puasa di Masjid Nurul Fathi ini.
Terlihat ibu ketua BKMT sedang menyiapakan sajian buka puasa
Akirah ukkas : Ketua BKMT Desa Mtp. Bulu
Tidak ketinggalan para ibu PKK sedang menunjukkan kekompakannya
Senyum damai dan Salam kompak selalu
Selamat berbuka puasa, semoga amal ibadah puasa kita di terima oleh Allah swt. Aamiin
Sabtu, 12 Juli 2014
Contoh Teks MC Shalat Sunat Id Masjid Nurul Fathi Mampawa
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam hangat buat para pembaca yang budiman, kali ini kita bertemu lagi pada pembahasan yang sama. Yaitu mengenai contoh teks MC (protokol). Pada postingan sebelumnya kita telah membahas mengenai Contoh Teks MC (protokol) Shalat Sunat Tarawih Masjid Nurul Fathi Mampawa. Maka kali ini saya akan berbagi mengenai contoh teks MC shalat sunat Id Masjid Nurul Fathi Mampawa.
Berikut teksnya:
Bismillahirahmanirrahim Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Allahu Akbar (6x) Allahu Akbar Walilla Hilhamd
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H / Tahun 2014 M
Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Susunan Acara Pelaksanaan Shalat Sunat Id Masjid Nurul Fathi Mampawa Desa Mattampa Bulu:
- Pidato Seragam Bupati Bone yang Akan Disampaikan Oleh Bapak Kepala Desa Mattampa Bulu : Bapak Syahabuddin, S.Sos
- Tata Cara Pelaksanaan Shalat Sunat Idul Fitri Sekaligus Mappakkedde' Oleh Bapak Samir
- Pelaksanaan Shalat Sunat Idul Fitri yang Akan Dipimpin Oleh Bapak Ustaz : ...
- Khutbah Idul Fitri yang Akan Disampaikan Oleh Bapak Ustaz : ...
Demikianlah Susunan Acara yang Akan Dilaksanakan Pada Hari Ini.
Disampaikan Kepada yang Bertugas Bahwa Acara Akan Berlangsung Secara Berurutan Tanpa Diantarai Oleh Protokol Kembali.
Olehnya Itu Marilah Kita Bersama-sama Mengikuti Acara Ini Dengan Tertib dan Penuh Khidmat .
Akhir Kata, Wabillahi Taufiq Wal Hidayahah.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat, demikian yang sempat saya sampaikan.
Semoga bermanfaat.
Rabu, 09 Juli 2014
Hasil Penghitungan Perolehan Suara Desa Mattampa Bulu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
Hasil Penghitungan Perolehan Suara : Desa Mattampa Bulu, Kec. Lamuru, Kab. Bone
Nama Calon | TPS | Jumlah Keseluruhan | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
Prabowo-Hatta | 23 | 14 | 15 | 36 | 21 | 109 |
Jokowi-JK | 282 | 252 | 250 | 364 | 320 | 1.468 |
Jumlah Suara Sah Pasangan Calon | 305 | 266 | 265 | 400 | 341 | 1.577 |
Presentase Perolehan Suara
- Prabowo-Hatta : 6,91 %
- Jokowi-JK : 93,09 %
- Jumlah Pemilih Terdaftar Dalam DPT : 2.666
- Jumlah Suara Sah Pasangan Calon : 1.577
- Jumlah Suara Tidak Sah : 3
Minggu, 06 Juli 2014
Jadwal Imsakiyah Bulan Ramadhan 1435 H / 2014 M Wilayah Makassar dan Sekitarnya
Sulawesi Selatan : Wilayah Makassar dan Sekitarnya (WITA)
Berikut Rincian Tabelnya:
JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1435 H / 2014 M WILAYAH MAKASSAR | |||
RMD | TANGGAL | IMSAK/MENAHAN | MAGHRIB/BERBUKA |
1 | 29 Juni | 04.39 | 18.03 |
2 | 30 Juni | 04.40 | 18.03 |
3 | 01 Juli | 04.40 | 18.03 |
4 | 02 Juli | 04.40 | 18.03 |
5 | 03 Juli | 04.40 | 18.04 |
6 | 04 Juli | 04.40 | 18.04 |
7 | 05 Juli | 04.40 | 18.04 |
8 | 06 Juli | 04.41 | 18.04 |
9 | 07 Juli | 04.41 | 18.04 |
10 | 08 Juli | 04.41 | 18.05 |
11 | 09 Juli | 04.41 | 18.05 |
12 | 10 Juli | 04.42 | 18.05 |
13 | 11 Juli | 04.42 | 18.05 |
14 | 12 Juli | 04.42 | 18.05 |
15 | 13 Juli | 04.42 | 18.05 |
16 | 14 Juli | 04.42 | 18.06 |
17 | 15 Juli | 04.42 | 18.06 |
18 | 16 Juli | 04.42 | 18.06 |
19 | 17 Juli | 04.43 | 18.06 |
20 | 18 Juli | 04.43 | 18.06 |
21 | 19 Juli | 04.43 | 18.06 |
22 | 20 Juli | 04.43 | 18.07 |
23 | 21 Juli | 04.43 | 18.07 |
24 | 22 Juli | 04.43 | 18.07 |
25 | 23 Juli | 04.43 | 18.07 |
26 | 24 Juli | 04.43 | 18.07 |
27 | 25 Juli | 04.43 | 18.07 |
28 | 26 Juli | 04.43 | 18.07 |
29 | 27 Juli | 04.43 | 18.07 |
Loc : Masjid Nurul Fathi Mampawa
Kamis, 03 Juli 2014
Harapan Bahagia yang Tertunda
Ku duduk terpaku, seiring imajinasiku melambung tinggi dan kudapatilah gambaran khayal yang jelas tentang kehidupanku 6 tahun yang lalu, waktu itu aku masih duduk di bangku SMA. Sekolahku letaknya agak jauh dari rumah, sehingga mengharuskanku menumpangi angkutan umum agar tidak terlambat sampai di sekolah.
Camera : Nokia 6120c (B14.01)
Suatu ketika aku mengirim surat sakit ke sekolah, padahal waktu itu aku tidak sakit, kenapa aku harus berbohong? Karena aku sama sekali tidak punya uang ke sekolah. Jadi selama ketidak hadiranku di sekolah kugunakan mencari uang. Sabar dan sabar itulah kata yang akrab dipikiranku, aku tidak ingin sekolahku terbengkalai. Kalau pun aku punya uang itu tidak ku gunakan buat jajan di kantin, tapi ku simpan buat ongkos ke sekolah besok. Jadi biasanya aku makan di rumah, nanti pulang sekolah baru makan lagi. Sabar hanya itu yang bisa ku ucapkan.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ilahi rabbi, setelah 3 tahun mengenyam pendidikan, akhirnya aku bisa menyelesaikan pendidikan di bangku SMA. Namun langkahku terasa berat untuk bisa lanjut ke bangku kuliah. Mau dapat biaya darimana? Tanyaku dalam hati. Jadi waktu itu aku memutuskan untuk bekerja, mencari lowongan kerja yang mau menerima ijazah terakhir SMA. Secara hampir bersamaan, tiba-tiba aku mendapat peluang bekerja disalah satu perusahaan swasta di kota Makassar. Informasi ini kudapat melalui keluarga yang tinggal di sana. Aku menerima loker tersebut dengan harapan bisa mengumpulkan biaya sedikit demi sedikit buat kuliah nanti.
Akhirnya aku pun pamit sama ibu, jujur aku juga merasa berat meninggalkan ibu dan kampung halamanku, tetapi ini demi masa depanku dan demi kebahagiaan ibu juga tentunya. Akhirnya, aku berangkat ke Makassar, mencoba menyapa kehidupan kota yang asing bagiku.
Aku menumpang di rumah keluarga. Kini Makassar merupakan lingkungan baru bagiku. Suasana baru dengan kebisingannya, hal yang tidak pernah kurasakan di kampung.
Aku mulai mengumpulkan berkas sesuai persyaratan yang diminta oleh perusahaan yang bersangkutan. Setelah semuanya lengkap, akhirnya berkas surat lamaran siap disetor. Berkas lamarannya ku serahkan kepada keluarga. Dia yang akan memberikan berkas tersebut kepada temannya yang kebetulan punya jabatan penting di DEPNAKER. Entahlah apa namanya? Setelah semuanya rampung, aku tinggal menunggu panggilan.
Beberapa hari menunggu, akhirnya akupun dipanggil untuk mengikuti tes wawancara, dan Alhamdulillah hasilnya aku diterima. Hari itu aku sangat gembira. Namun, sebelum penanda tanganan perjanjian kontrak kerja, aku harus ditraining dulu selama 2 minggu di perusahaan tersebut. Iya, aku pun menyetujui semua persyaratannya. Alhamdulillah, gumamku dalam hati sembari tersenyum.
Ke esokan harinya dengan kemeja putih polos, dan celana kain hitam aku menuju tempat kerja perusahaan dimana aku akan diterima bekerja dengan catatan harus melaksanakan training dulu selama 2 minggu. Begitu semangat rasanya aku bekerja, dengan harapan ingin membahagiakan ibu di kampung, ku ingin membuatnya bangga memiliki anak seperti diriku.
Ku ingat kembali rutinitasku waktu masih di SMA dulu, yakni sarapan sebelum berangkat, dan nanti pulang kerja baru makan lagi. Sesekali aku membawa bekal ke tempat kerja, dengan maksud lebih menghemat biaya. Semakin hari, akhirnya aku merasa semakin banyak tahu, dan semakin hari isi kantong pun semakin menipis. Namun, itu tidak kujadikan beban pikiran meskipun kerap mengganggu selama training berlangsung.
Insyaa Allah jika aku menjadi karayawan kontrak nanti, dengan gaji yang aku terima, aku pasti bisa makan enak, tidak seperti hari ini. Catatan kecil yang masuk dalam daftar anganku jika betul-betul aku di terima nanti.
Pulang pergi dari rumah ke tempat kerja, itulah kegiatan rutinku selama seminggu terakhir ini. Andaikan ibu bisa melihatku pasti beliau bangga, aku hanya bisa tersenyum membayangkan itu semua. Semua akan indah pada waktunya. Kembali aku menghibur diri sendiri.
Belakangan ini disela-sela aktivitas kerja, aku melihat ada seseorang yang mengenakan pakaian mirip sepertiku. Mungkin anak baru, yang ikut training juga, itu fikirku. 1 minggu lebih aku bekerja, sisa satu hari lagi hingga pada akhirnya nanti aku akan menanda tangani perjanjian kontrak kerja di perusahaan tersebut. Pagi itu managerku memberitahukan kalau besok, aku harus pergi ke kantor cabang untuk mengambil pakaian seragam.
Wau, pakaian seragam. Tidak sabar ingin cepat-cepat punya pakaian seragam. Andaikan waktu bisa dipercepat, hari itu rasanya aku ingin memutar waktu seperti memutar jarum jam di tangan.
Semakin semangat bekerja, itulah aku pada hari itu. Senyum manis senantiasa menghiasi wajahku, pokoknya pagi ini aku bahagia. Oh ibu, trainingku hampir selesai.
Pagi itu aku ingin sekali memberitahukan kabar ini kepada ibu, tetapi mau lewat apa? Aku belum punya handphone. Pokoknya sabar sajalah, tinggal selangkah lagi.
Hari menjelang Dzuhur. Akhirnya, manager memanggilku ke kantor, ditengah aktivitas bekerja ku hentikan demi memenuhi panggilan pak manager. Dengan sedikit mempercepat langkah, aku menuju ke kantor pak manager.
Yes, akhirnya aku akan menjadi karyawan kontrak di perusahaan ini, pikirku sambil tersenyum. setibaku di pintu kantor, managerku mempersilahkan masuk. Memberikan kursi, dan mempersilahkan aku duduk.
Aku duduk, menununggu intruksi manager selanjutnya. Pasti akan membahas mengenai baju seragam yang tadi pagi, gumamku dalam hati sambil tersenyum. Cukup lama juga menunggu sebelum dia memulai pembicaraan, sehingga pada akhirnya dia berkata,"mata kamu mines ya?". Aku menjawab," iya pak". Manajer : "kalau malam hari, penglihatan kamu jelas?". Aku : "Iya pak".
Perasaanku mulai tidak tenang dengan pertanyaan pak manager,senyumku pun mulai surut. Mulutku bungkam, aku hanya bisa terdiam dan bertanya dalam hati. Ada apa gerangan? Kenapa tiba-tiba, aku ditanya seperti itu? Ini tidak ada hubungannya mengenai baju seragam kerja yang dibahas tadi pagi, ini sungguh diluar dugaanku.
Disela-sela diamku tiba-tiba managerku kembali angkat bicara dan berkata, "Begini, saya dapat informasi dari cabang kalau kamu diISTIRAHATkan, kamu tidak usah masuk kerja besok." Dengan tatapan layu, ku hanya bisa menjawab dan bertanya, "Iya pak. Tapi kenapa aku diISTIRAHATkan?" Managerku kembali menjawab, "ini adalah keputusan dari pihak cabang, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kemungkinan besar ini adalah karena mata kamu mines. Jadi mereka tidak mempercayakan kamu untuk bekerja diperusahaan ini. Maafkan saya tidak bisa membantumu"
Rasanya aku ingin berteriak mendengar kalimat-kalimat pak manager. Kenapa mereka setega itu padaku? Kenapa mereka membodohiku? Beginikah kehidupan kota besar? Apakah anak training yang baru masuk itu dipersiapkan untuk menggantikanku? Tanyaku dalam hati.
Aku tidak tahan berlama-lama di kantor itu, aku segera pamit sama pak manager. Menyalami dan angkat kaki pulang. Mataku berkaca-kaca meninggalkan tempat kerja yang gagal mewujudkan impianku. Teman-teman sekerja tidak tahu hal ini, jadi mereka bingung ketika aku pulang lebih awal. Selamat tinggal semua, harapanku tidak disini. Aku tidak sanggup menoleh ke belakang, ku usap air mataku yang sejak tadi ingin menetes lalu bergegas naik angkutan umum menuju jurusan Daya'.
Aku malu dan iba pada diriku sendiri, pada keluarga di kampung. Ibu, maafkan anakmu karena belum bisa membanggakanmu.
Insyaa Allah aku akan tetap berjuang walaupun hari ini aku kalah. Patah hati dan kecewa, tidak dapat kuhindari. Tetapi bagiku rasa sakit dan kecewa ini mungkin adalah ujian dari Tuhanku agar aku bisa lebih tegar dan dewasa menghadapi kerasnya hidup. Ya sudahlah, tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan yang mendahului, tidak ada yang salah pada diriku yang berkaca mata mines ini. Keep positif thinking, ungkapku menghibur diri.
Kamis, 26 Juni 2014
Rapat Persiapan Pelaksanaan 17 Agustus
Pelaksanaan kegiatan rapat menjelang perayaan 17 agustus. Rapat mengenai pendanaan, tahun lalu di kenakan biaya 20 ribu per rumah tangga. Kalau semua kegiatan ingin diikuti maka dana yg diperlukan juga semakin besar. Namun secara rinci dan penuh pertimbangan, kegiatan olah raga lebih difokuskan kepada cabang olohraga sepak bola (2 kontingen), sepak takraw (4 kontingen), bola volly (2 kontingen) dan tennis meja. Adapun pada bidang kesenian termasuk Mars PKK yang merupakn cabang seni yang wajib diikuti. Di tambah lagi lagu solo dan vocal group yang sepertinya juga siap untuk diikuti.
Lokasi : Kantor Desa Mattampa Bulu
Tahun lalu mengenai anggaran masih menyisahkan saldo. Cabang olahraga sepak bola, bola volli, dan tennis meja ditinjau dari segi pendanaan, dana yang diperlukan hampir sama dengan dana tahun lalu. Jadi mengenai pendanaan pada cabang olahraga tidak memerlukan tambahan dana yang begitu besar.
Selanjutnya dana mengenai kesenian termasuk Mars PKK juga tidak menglami perubahan dana yang cukup besar.
Perhitungan dana yang diperlukan ditinjau dari kegiatan yang dilaksanakan berkisar 8 juta. Melihat jumlah rumah tangga yang mencapai 600 rumah tangga. Jika d kalkulasi akan terkumpul dana 12 jt dengan biaya 20 ribu per rumah tangga.
Cabang olahrga biasanya digelar lebih awal, jadi dana harus terkumpul paling lambat 1 agustus mengingat acara olahraga akan digelar pada tanggal 5 agustus. Lebih cepa' lebih bae' :)
Selasa, 24 Juni 2014
Ramadhan 1435 H/2014 M
Ramadhan oh ramadhan bulan penuh kemenangan. Hari ini kita sudah berada di penghujung sya'ban, dan besok sudah memasuki 1 ramadhan. Kini ambang pintu ramadhan akan kembali menjemput kita semua. Suatu kesyukuran yang tiada terkira ketika masih bisa menikmati indahnya bulan suci ramadhan tahun ini.
Begitu mulia bulan suci ramadhan. Semua umat muslim di seluruh penjuru dunia merasa bahagia menyambut bulan ramadhan yang penuh berkah dan ampunan, ladangnya segala amal ibadah dan pahala. Pahala dari semua aktivitas ibadah akan dilipat gandakan oleh Allah swt.
Aroma ramadhan mulai terasa, ada suasana yang khas pada bulan tersebut. Rutinitas yang begitu merindukan adalah ketika menunggu waktu sahur tiba. Bangun menikmati hidangan sahur yang kadang keselek di tenggorokan :D . Hari-hari pertama kejadiannya tidak jarang seperti itu, tetapi hari selanjutnya tenggorokan sepertinya minta tambah lagi :D .
Pada penyambutan bulan penuh hikmah ini sebagian besar umat islam menggelar acara syukuran, kegiatan tersebut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah swt yang masih memberi kesempatan untuk bertemu bulan ramadhan. Kalau di kampung saya biasa disebut dengan istilah "mabbaca-baca". Kalau membahas mengenai "mabbaca-baca", itu berarti kita membahas mengenai makanan. Hidangan yang dibaca-baca adalah hidangan yang tidak diragukan kelezatannya, itulah hidangan khas daerah kami (bugis).
Puji syukur kepada Allah swt yang telah mengizinkan kita kembali bertemu dengan bulan ramadhan. Bulan yang paling mulia dan penuh ampunan. Mari kita sambut ramadhan ini dengan saling memaafkan. Meningkatkan kualitas iman dan ibadah kepada Allah swt. Agar hikmah ramadhan begitu terasa setelah ramadhan berlalu.
Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1435 H tahun 2014 M. Mohon maaf lahir dan batin.
Semoga Allah memberikan umur yang panjang dan kesempatan kepada kita untuk menjumpai bulan ramadhan pada tahun selanjutnya.
Aamiin..
Begitu mulia bulan suci ramadhan. Semua umat muslim di seluruh penjuru dunia merasa bahagia menyambut bulan ramadhan yang penuh berkah dan ampunan, ladangnya segala amal ibadah dan pahala. Pahala dari semua aktivitas ibadah akan dilipat gandakan oleh Allah swt.
Aroma ramadhan mulai terasa, ada suasana yang khas pada bulan tersebut. Rutinitas yang begitu merindukan adalah ketika menunggu waktu sahur tiba. Bangun menikmati hidangan sahur yang kadang keselek di tenggorokan :D . Hari-hari pertama kejadiannya tidak jarang seperti itu, tetapi hari selanjutnya tenggorokan sepertinya minta tambah lagi :D .
Pada penyambutan bulan penuh hikmah ini sebagian besar umat islam menggelar acara syukuran, kegiatan tersebut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah swt yang masih memberi kesempatan untuk bertemu bulan ramadhan. Kalau di kampung saya biasa disebut dengan istilah "mabbaca-baca". Kalau membahas mengenai "mabbaca-baca", itu berarti kita membahas mengenai makanan. Hidangan yang dibaca-baca adalah hidangan yang tidak diragukan kelezatannya, itulah hidangan khas daerah kami (bugis).
Puji syukur kepada Allah swt yang telah mengizinkan kita kembali bertemu dengan bulan ramadhan. Bulan yang paling mulia dan penuh ampunan. Mari kita sambut ramadhan ini dengan saling memaafkan. Meningkatkan kualitas iman dan ibadah kepada Allah swt. Agar hikmah ramadhan begitu terasa setelah ramadhan berlalu.
Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1435 H tahun 2014 M. Mohon maaf lahir dan batin.
Semoga Allah memberikan umur yang panjang dan kesempatan kepada kita untuk menjumpai bulan ramadhan pada tahun selanjutnya.
Aamiin..
Kamis, 19 Juni 2014
Niat
Niatku Tulus Untukmu
Kalimatku, ucapan yang keluar dari bibirku adalah jujur dari hatiku
Apakah kalimat yg aku sampaikan kepadamu hanyalah singgah di pikiranmu?
Apakah hatimu tidak merasakan suara halus dari niat yang tulus?
Kumohon jangan ragukan aku...
Ketika niat ini tak mampu menemukan titik akhir
Titik dimana ia ingin merasakan damainya sebuah sambutan hangat
Ia hanya mampu berubah wujud, membentuk tetesan-tetesan air bening
Ku mohon jangan ragukan aku..
Apakah niat baik nasibnya memang demikian, saat ia ditangguhkan?
Niat...
Tak ada bukti nyata yang bisa kau persembahkan
Bersabarlah dan tetaplah menjadi air suci, yang tulus terjatuh tanpa menuntut apapun
Jatuhlah...
Biarkan angin dan tanah menyapamu dengan lembut
Yakinlah mereka akan mendoakanmu, sebaik mungkin sambutan dan doanya untuk tetesan air dari niat yang tulus
Pahamilah Diriku Juga
Mungkin sekarang dirimu tak mau tahu banyak tentangku.
Seperti biasanya kalau kita sedang bertengkar, kamu pasti cuek terhadapku.
Haruskah kita selalu bertengkar seperti ini?
Apakah aku sudah tidak lagi baik untukmu?
Jika memang demikian, ku bisa memaklumi karena mungkin aku belum cukup dewasa memahamimu.
Ku berfikir tentang langkah baik yang harus ku tempuh agar bisa kembali kamu rindukan seperti dulu, seperti ketika kita saling mencari tahu keadaan dengan menanyakan kabar setiap saatnya.
Disini dadaku terasa perih, sangat terasa perih ketika engkau marah terhadapku. Sikapku yang membuatmu merasa jenuh mungkin adalah penyebab cuekmu terhadapku.
Kini aku memilih sebuah alternatif, satu langkah bijak yang baik untuk hubungan ini yaitu dengan menyendiri, merenungi sikapku yang ternyata membosankan.
Sejenak menjauh dari kehidupan sosial yang tercemar. Melakukan intropeksi diri, bercermin dan melihat kesalahan-kesalahan apa saja yang selama ini ku lakukan dan membosankanmu.
Salam Rinduku Untukmu NCR
Seperti biasanya kalau kita sedang bertengkar, kamu pasti cuek terhadapku.
Haruskah kita selalu bertengkar seperti ini?
Apakah aku sudah tidak lagi baik untukmu?
Jika memang demikian, ku bisa memaklumi karena mungkin aku belum cukup dewasa memahamimu.
Ku berfikir tentang langkah baik yang harus ku tempuh agar bisa kembali kamu rindukan seperti dulu, seperti ketika kita saling mencari tahu keadaan dengan menanyakan kabar setiap saatnya.
Disini dadaku terasa perih, sangat terasa perih ketika engkau marah terhadapku. Sikapku yang membuatmu merasa jenuh mungkin adalah penyebab cuekmu terhadapku.
Kini aku memilih sebuah alternatif, satu langkah bijak yang baik untuk hubungan ini yaitu dengan menyendiri, merenungi sikapku yang ternyata membosankan.
Sejenak menjauh dari kehidupan sosial yang tercemar. Melakukan intropeksi diri, bercermin dan melihat kesalahan-kesalahan apa saja yang selama ini ku lakukan dan membosankanmu.
Salam Rinduku Untukmu NCR
Rabu, 04 Juni 2014
Cemburuku Bukan Cemburu Buta
Hari ini saya mulai menulis lagi. Apa kabar sahabat, para pembaca yang budiman? Semoga kalian senantiasa dalam lindungan Allah Swt. Aamiin
Sebenarnya, Mungkin saya adalah tipe orang yang sangat pecemburu di mata mereka yang betul-betul tidak memahami arti kesetiaan. Menganggap semuanya serba gampang, santai dan biasa-biasa saja, mungkin hal wajar bagi tipe orang yang tidak memahami dan memegang penuh komitmen dalam suatu hubungan.
Yah, kembali lagi ke topik CEMBURU, saya teringat dengan kalimat "cemburu adalah tanda cinta" dan "cemburu adalah tanda tak mempercayai pasangan".
cemburu adalah tanda tak mempercayai pasangan.. ?
Kalimat itu mungkin sangat cocok buat mereka yang menginginkan hubungan yang bebas satu sama lain. Bebas berkumpul sama siapapun. Jadi tak ada komitmen yang kuat kepada pasangannya sendiri.
Cemburu itu tidak penting, kok bisa ya? Iya.. Untuk apa cemburu, mereka kan punya banyak teman. Mereka bisa dan bebas bersikap manis, lembut, dan perhatian sama siapapun.
Dunia belum berakhir tanpa kamu. Masih banyak di sini yang menemaniku. :D
Parah ...
Cemburu adalah tanda cinta?
Hubungan akan sangat erat, baik, dan harmonis, jika mereka berdua paham betul maksud kalimat itu. Kepercayaan akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka akan selalu saling menjaga dan menghargai perasaan satu sama lain.
Saya sangat cemburu jika kamu berlama-lama telponan dengan lelaki lain.
Saya sangat cemburu jika kamu berbalas-balas sms dengan lelaki lain ketika kita sedang bertengkar.
Saya juga cemburu ketika lelaki lain mengomentari foto dan statusmu dengan tujuan untuk menggodai dan memuji dirimu, lalu engkaupun membalas komentarnya.
Dibenakmu mungkin tak punya maksud apapun, tapi lelaki tersebut tidak berpikir seperti dirimu. :(
Sebenarnya, Mungkin saya adalah tipe orang yang sangat pecemburu di mata mereka yang betul-betul tidak memahami arti kesetiaan. Menganggap semuanya serba gampang, santai dan biasa-biasa saja, mungkin hal wajar bagi tipe orang yang tidak memahami dan memegang penuh komitmen dalam suatu hubungan.
Yah, kembali lagi ke topik CEMBURU, saya teringat dengan kalimat "cemburu adalah tanda cinta" dan "cemburu adalah tanda tak mempercayai pasangan".
cemburu adalah tanda tak mempercayai pasangan.. ?
Kalimat itu mungkin sangat cocok buat mereka yang menginginkan hubungan yang bebas satu sama lain. Bebas berkumpul sama siapapun. Jadi tak ada komitmen yang kuat kepada pasangannya sendiri.
Cemburu itu tidak penting, kok bisa ya? Iya.. Untuk apa cemburu, mereka kan punya banyak teman. Mereka bisa dan bebas bersikap manis, lembut, dan perhatian sama siapapun.
Dunia belum berakhir tanpa kamu. Masih banyak di sini yang menemaniku. :D
Parah ...
Cemburu adalah tanda cinta?
Hubungan akan sangat erat, baik, dan harmonis, jika mereka berdua paham betul maksud kalimat itu. Kepercayaan akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka akan selalu saling menjaga dan menghargai perasaan satu sama lain.
Saya sangat cemburu jika kamu berlama-lama telponan dengan lelaki lain.
Saya sangat cemburu jika kamu berbalas-balas sms dengan lelaki lain ketika kita sedang bertengkar.
Saya juga cemburu ketika lelaki lain mengomentari foto dan statusmu dengan tujuan untuk menggodai dan memuji dirimu, lalu engkaupun membalas komentarnya.
Dibenakmu mungkin tak punya maksud apapun, tapi lelaki tersebut tidak berpikir seperti dirimu. :(
Jumat, 30 Mei 2014
Kurang Puas
Camera : Nokia 6120c (B14.01)
Hari ini saya mulai menulis lagi untuk melepaskan semua unek-unek di benak. Alhamdulillah setiap kali selesai menulis, ada perasaan legah di hati :D
Pikiranku masih diliputi sepeda motor dengan shock depan yang bermasalah. Setelah saya periksa ternyata shock kiri mengalami kebocoran. Setelah dipegang, ada oil shock yang merembes dan lengket di jari. Jadi saat itu juga sepeda motor langsung saya bawa ke bengkel terdekat, dan memberitahukan semua keluhan tersebut.
Pada umumnya kalau oil shock merembes, penyebab utamanya adalah hentakan kuat pada bambu shock atau pemasangan oil seal yang kurang rapat. Harus diganti secepatnya. Jika tidak, maka akan berakibat fatal dan merusak piranti lainnya seperti bambu shock. Akhirnya saya harus mengeluarkan biaya 45 ribu untuk mengganti oli seal rusak tersebut. Khawatir, kalau bambu shock akan ikut lecet, maka harus mengeluarkan biaya lumayan besar lagi.
Saya merasa tidak puas melihat hasil kerja bengkel tersebut. Mekaniknya mengisi oil shock hingga tumpah, jadi shock depan terasa keras dan tidak elastis.
Akhirnya 2 minggu pemakaian, oil shocknya kembali merembes. Setelah saya konfirmasi ke bengkel lain, katanya oil seal yang digunakan bukan oil seal shock, melainkan oil seal mesin. Harga oil seal mesin cuma 5 ribu, tapi kemarin saya di kenai harga 45 ribu :D
Selasa, 27 Mei 2014
27-05-14
Hari yang cukup bahagia buatku, kenapa? Karena bisa bertemu lagi dengan dia, :) . Kebiasaan, dibuat menunggu dulu bermenit-bermenit, bahkan sampai berjam-jam.
Maklum sajalah, wanita memang seperti itu adanya :) . Namun, semua kejenuhan menungguku itu hilang seketika, ketika dia telah berada di hadapanku. Rasa jenuh itu kini berubah menjadi rasa senang :) .
Seharian bersamanya. Bercanda dan tertawa bersama. Canda dan tawa menghiasi perjalanan kami, minum segelas berdua, makanpun sepiring berdua, damai dan teduh rasanya :) .
Love you nuyN ^.^
Maklum sajalah, wanita memang seperti itu adanya :) . Namun, semua kejenuhan menungguku itu hilang seketika, ketika dia telah berada di hadapanku. Rasa jenuh itu kini berubah menjadi rasa senang :) .
Seharian bersamanya. Bercanda dan tertawa bersama. Canda dan tawa menghiasi perjalanan kami, minum segelas berdua, makanpun sepiring berdua, damai dan teduh rasanya :) .
Love you nuyN ^.^
Senin, 26 Mei 2014
Catatan Kecilku
Hari ini aku merasa diriku tak sesemangat kemarin. Tubuhku lemah dan pekerjaanku pun menumpuk. Diantara pekerjaan yang harus kuselesaikan adalah sawah yang harus kugarap secepatnya, sementara pikiran dan batinku tidak menentu membuat seolah-olah tubuh ini terkunci dan tak bisa kugerakkan.
Ada apa denganku? Aku juga tak mengerti.
Aku bingung melihat diriku sendiri. Kenapa orang terdekatku tak menyemangatiku, tak tertarik melihat dan memperhatikan keadaanku.
Apakah aku baginya, adalah sesosok manusia yang hanya bisa menyusahkan? :(
Saat seperti ini aku selalu teringat almarhum Bapakku. Bapakku telah lama meninggal dunia, waktu itu aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP.
Semasa hidupnya beliau adalah orang yang giat bekerja, tak kenal lelah, membanting tulang demi menghidupi keluarga.
Beliau selalu menasehati dan membimbingku sampai aku benar-benar tahu dan mengerti.
Sedih rasanya mengingat semuanya, tetapi akan lebih menyedihkan lagi jika aku larut dalam kesedihan ini, setidaknya aku dapat mengerti dari apa yang telah bapak ajarkan kepadaku. Belajar untuk mampu memahami masalah, tetap semangat, dan selalu ikhlas menerima takdir Allah yang sudah pasti.
Untuk membalas semua jasa-jasa beliau, diakhir shalat, ku selalu mengangkat kedua tanganku, bermunajat dan mengirimkan doa untuknya.
Untuk Bapakku tercinta.
Langganan:
Postingan (Atom)