Senin, 03 Juni 2013

Mengolah Rasa

Apa kabar sobat dan sobit semua? Semoga kalian baik-baik saja, sehat wal afiat. Aamiin..

Sebelumnya penulis meminta maaf apabila pada postingan kali ini terdapat banyak kesalahan. Baik dari segi penyusunan kata, ataupun hal-hal lain yang tidak berkenan di hati para pembaca sekalian.

Penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Namun sebisa mungkin dengan niat yang baik dan tulus, penulis ingin menampilkan yang terbaik buat para pembaca sekalian.

Baiklah kali ini saya ingin berbagi mengenai kemampuan manusia dalam mengolah rasa.

Olah rasa adalah kemampuan
mengontrol emosi, perasaan dan hati agar bisa merasa bahagia
dalam situasi dan kondisi yang sulit, sakit, miskin, terancam dan dalam menghadapi kepedihan hidup, serta menghadapi krisis multi dimensi.

Hahah.. Mungkin sedikit membosankan, tetapi mohon disimak baik-baik ya, semoga bisa memberikan manfaat!

Tahukah sahabat kenapa orang yang putus cinta itu, pasti dan pasti merasakan sakit hati alias "Galau"?

Semua itu karena manusia memiliki rasa, tanpa rasa manusia tidak akan pernah merasakan kegalauan. Dan tanpa rasapun manusia tidak akan pernah merasakan kebahagiaan.

Nah, Bagaimana cara mengendalikan kegalauan itu?

Ada 3 sisi kehidupan yang benar-benar harus difahami secara baik-baik. Yaitu kehidupan dimasa lalu, masa sekarang, dan kehidupan di masa yang akan datang.

Ke tiga sisi kehidupan ini memiliki beberapa ruang dan pola tersendiri. Ibarat rumah yang memiliki ruang.

ada ruang tamu, makan, dan kamar. Bagaimana cara seorang tuan/nyonya rumah itu menata ruangan rumahnya? Mereka menata ruang tersebut tentu sesuai dengan kondisi dan situasi ruang itu masing-masing meskipun dengan cara yang kompleks dan paling sederhana. Loh ruangan rumah Apa hubungannya dengan rasa?

Baik sahabat, lanjut mengenai rasa. Ilustrasi penataan ruangan rumah tadi bisa dijadikan contoh dalam menata/mengolah rasa ini.

Bahwa rasa itu juga punya berbagai sisi. Seperti yang disebutkan tadi yaitu sedih, senang, dan lain-lain. Nah, proses penataannya pun kurang lebih seperti contoh rumah tadi yang di dalamnya punya beberapa ruang.

Ketika rumah tersebut dikunjungi oleh tamu baik-baik entah itu sahabat atau keluarga. Sang tuan rumah tentu sangat ingin menunjukkan keadaan rumah yang damai, indah dan nyaman, dan tentunya pula sang tuan rumah menginginkan tamunya lebih lama jika benar-benar menyenangkan.

Begitupun sebaliknya apabila tamu sang tuan rumah ini tidak menyenangkan. Maka sesegera mungkin, sang tuan rumah menggunakan berbagai cara agar sang tamu ini pergi dari rumah.

Nah, sahabat rasa yang ada dalam diri manusia kurang lebih seperti itu. Ketika senang datang kita akan menginginkan kesenangan itu abadi. Namun ketika sedih datang kita ingin kesedihan itu segera pergi dan tidak menginginkannya kembali lagi.

Nah, sahabat sekian dulu postingan dari saya. Mari kita tetap berfikir dewasa. Hidup ini indah, jangan pernah takut menghadapi pedihnya hidup. Rasa sakit yang menerpa jadikan pelajaran buat kedepannya. Sakit itu mendewasakan kok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar